Senin, 06 November 2017

Untuk mu Ayah

AYAH

Jeri payahmu dan cucuran keringat mu yang takan tergantikan, diusiamu yang sudah senja hanya do`a yang bisa aku sampaikan untuk mu Ayah.. ribuan waktu kita jalani bersama takkan tirhitung lagi berapa besar jasa mu tek terhitung juga kebaikan mu selama ini.

Ayah aku yakin engkau lelah dengan beban yang engkaun pikul aku yakin engkau letih dengan pekerjaan mu tapi aku tak melihat mu mengeluh engkau selalu tersenyum di hadapan ku seakan engkau tak punya beban.

Ayah dalam keheningan aku mencucurkan air mata mengingat mu dihadapan mu aku tak brani berkata aku rindu pada mu aku hanya bisa duduk disampingmu sambil memelukmu dan membuat cerita agar kita sama-sama tertawa.

aku tau engkau jarang mengajari ku tidak pernah mengelurkan kata-kata motipasi. aku sadar ekonomi dan rendahnya tingkat pendidikanmu membuat kamu hanya diam yang kmu lakukan hanya lah bekerja mencari nafka dan berusaha mengumpulkan uang untuk biaya anak mu kuliah..
setinggi apapun pendidikan ku nanti engkau teteplah ayah ku serendah apapun pendidikanmu engkau tetap lelaki yang mulia dimataku, engaku takan tergantikan ayah.
kini usia ku sudah bertambah engkaupun juga demikian aku masi menjadi manusia lemah belum mampu membahagiakan mu, disetiap sujud dan doa selalu aku berikan untuk mu..

maafkan aku ayah ingin rasanya aku bersujud mencium kaki mu meminta maaf karna aku belum mampu membahagiakan mu, ayah tidaklah bisa aku tahankan air mata ini saat aku menuliskan kerinduan ini dalam tulisan ini karna perjuangan mu aku menjadi dewasa begini. Ayah beribu niat aku ingin membahagiakan mu berjuta usaha aku ingin membawamu kemana engkau mau. Saat ini aku hanya mampu berdo`a Ayah untuk kesehatanmu untuk amal mu untuk kebaikan mu Ayaah..

 sepeda yang engkau bawa setiap hari untuk mencari nafka kami sepeda ini yang engaku ayunkan kaki mu jauh kedalam rimba demi kmi anak-anak mu setiap pagi engkau pergi tanpa letih setiap waktu engkau bekerja entah itu panas entah itu hujan engkau tetap berjalan. dibawah teriknya matahari engkau tetap mengayunkan seepeda mu..

mungkin engkau tidak melihatku menangis mungkin engkau tidak akan tau air mataku disini untuk mu, Ayaah Ridohilah Perjuangan ku agar kelak aku bisa membahagiakan mu..
Kami semua sayang Ayah,, Maafkan Kami Anak-anak mu Ayah bukan kami sibuk dan lupa kpadamu bukan kami tak sempat memberimu hanya saja kami belum mampu Ayah..
Ayah sabarlah disini anak mu berusaha Ridohilah kelak nanti kami akan menjemputmu mengajak mu dan kita akan berjalan bersama dimana tempat yang engkau inginkan...

untuk para pembaca yang sudah mampu jangan tunda waktu itu karna wkt takan perna berhenti luangkanlah waktu kalian bahagiakanlah orang tua kalian,,, saat yang tepat untuk merencanakannya adalah hari ini jangan tunda lagi saat yang pas mengajaknya esok pagi jangan dipikir lagi sudah saatnya....
disini kami pernah tumbuh by@sijok